10 Agustus 2014

Gara Gara Nomor Cantik

10 Agustus 2014
Bismillah… Semenjak membeli nomor telpon baru sering sekali aku mendapat telpon dari nomor yang aku ga kenal. Padahal nomor hp ku yang satu ini adalah nomor baru yang aku beli sekitar sebulan yang lalu. Aku memang blom terlalu me”launcing”nya ke teman-temanku karena nomor yang baru ini niatku khusus buat keluarga dekatku saja. Jadi aku cukup heran setiap ada telpon yang masuk ke nomorku itu, walaupun memang aku ga pernah mau juga mengangkatnya. 


Sebenarnya aku cukup merasa terganggu ya, tapi karena aku juga malesan ngangkat telpon kalau nomornya ga aku kenal, jadinya aku biarin saja. Toh kalau memang penting bisa sms pikirku. Tapi karena nomor tersebut berulang-ulang nelpon, akupun jadi penasaran dan mengangkat telpon tersebut. Nah, pas aku angkat telpon dan blom sempat ngucap salam ternyata  si penelpon sudah marah-marah duluan tanpa alasan yang aku ga ngerti sama sekali. Dan lucunya lagi si penelpon manggil aku dengan sebutan bapak. Lah aku kan jadi tambah bingung, sejak kapan suaraku berubah jadi suara bapak-bapak :D


Setelah si penelpon selesai marah-marahnya aku pun menjelaskan kalau beliau sudah salah nomor telpon. Lalu si penelpon pun bercerita panjang dan dari pembicaraan panjang antara aku dan si penelpon, dia mengira kalau aku adalah pak Suprapto. Karena yang dia tahu nomor yang aku pakai ini adalah nomornya pak Suprapto. Tentu saja aku bilang ga kenal sama pak Suprapto itu sama sekali dan nomor ini adalah nomorku yang aku beli sekitar sebulan lalu secara online.


DSC00754ini buktinya ya, kalau nomor cantiknya aku beli ^^


Setelah panjang lebar menjelaskan akhirnya si penelpon bisa mengerti penjelasanku. Dan beliau juga meminta maaf karena sudah marah-marah dan berkata kasar padaku. Ya sudahlah aku bilang ga apa-apa, karena memang sepertinya ini salah paham saja tanpa ada maksud apapun.


At the end, si penelpon sempat curcol ke aku kalau dia bekerja disebuah leasing di Bandung dan pak Suprapto ini adalah nasabahnya yang sudah tidak membayar kewajibannya selama empat bulan berturut-turut. Si penelpon juga cerita kalau pihaknya sudah mendatangi pak Suprapto ke rumahnya di daerah Ciwidey. Tapi ternyata pak Suprapto itu sudah pindah rumah dan sekarang perusahaan leasing tempatnya bekerja tidak tahu alamat pak Suprapto lagi dan juga keberadaannya.


Dan menurutnya lagi setiap dihubungi telponnya pak Suprapto tidak pernah diangkat (*lah nomor telponnya kan nomornya aku tentu aja ga’ aku angkat, kan aku ga kenal) Itulah sebabnya kenapa incident marah-marah tadi bisa terjadi, si penelpon langsung marah karena sudah sering nelpon tapi ga pernah diangkat, jadi begitu diangkat emosinya langsung keluar. Hmmm…


Di akhir telpon si penelpon juga masih heran kenapa nomornya pak Suprapto itu bisa berganti kepemilikan menjadi milikku. Lah aku juga bingung kok, sebenarnya nomorku ini nomor baru atau nomor lama ya? yang biasanya dikeluarkan kembali karena sudah expired ama provider selularnya. Menurut kamu?


Tidak ada komentar:

An ordinary woman © 2014