22 September 2014

Seberapa Ikhlaskah Diri Kita?

22 September 2014
Seringkali ya kita merasa udah banyak melakukan perbuatan baik dan hal-hal baik lainnya. Dan sering kali juga kita mengatakan bahwa kita melakukan hal tersebut dengan rasa ikhlas. Padahal penilaian terhadap diri sendiri seringkali tidak berdasarkan realita bahkan cendrung subjektif, karena sifat dasar manusia cendrung lebih bisa melihat keburukan orang lain daripada diri sendiri.


Memang, tidaklah mudah untuk bisa menilai diri sendiri dengan objektif, karena hal itu berhubungan dengan kebersihan hati. Hati yang bersih lebih bisa melihat cacat diri daripada cacat orang lain karena ia lebih melihat ke hal-hal yang tidak hanya terlihat oleh pandangan mata saja tapi jauh lebih melihat ke dalam hati yang paling dalam.




Orang yang objektif pada diri sendiri tentu tak akan pernah mengatakan dirinya sudah ikhlas dalam berbuat dan bertindak. Hal karena ia menyadari bahwa penilaian yang diberikan untuk diri sendiri itu otomatis tidak valid.


Penilaian yang valid tentu saja penilaian yang dilakukan oleh orang lain kepada diri kita. Karena penilaian orang lain tidak berdasarkan ke-ego-an semata sehingga penilaian tersebut cendrung benar.
Kenapa cendrung benar dan tidak absolute kebenarannya, hal ini tentu saja karena manusia bukanlah sosok yang sempurna sehingga mampu memberi penilaian yang hakiki.


Ada Dzat yang maha melihat, maha mengetahui tentang sejatinya diri kita. Dzat yang sesungguhnya mengetahui apa dan bagaimana diri kita sebenarnya. Dzat yang tak pernah bisa ditipu daya. Dzat yang lebih dekat dari urat leher kita.


Jadi hanya dia yang hanya bisa menilai keikhlasan setiap dari manusia. Bukan diri kita sendiri, bukan orang lain, hanya Allah Swt saja!!!

9 September 2014

Sepuluh Rahasia Menaklukan Hati

9 September 2014
Allah Swt sebagai penguasa hati berhak untuk membolak-balikkan hati. Hati hanya dapat disentuh oleh hati juga. Jika ingin menyentuh hati seseorang, engkau harus menyentuhnya dengan kesungguhan hatimu. Sesungguhnya cinta seseorang bersemayam dalam hatinya. Oleh karena itu, untuk dapat meraih cinta seseorang, taklukkanlah hatinya dengan ketulusan cintamu.


Setiap orang akan terus berusaha untuk memelihara hatinya gar terhindar dari kesedihan, rasa sakit, kebencian dan bahas dendam. Hati bagaikan kaca yang mudah pecah. Setiap orang harus menjaganya dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Jika tidak, engkau akan mengalami kesulitan untuk menyatukan kembali pecahan kaca tersebut.


IMG 128[3](Sumber: Internet)


Apakah engkau akan membiarkan hatimu hancur berkeping-keping? Tentu saja tidak. Engkau pun tidak menginginkan hal yang sama menimpa saudara dan sahabat-sahabatmu, bukan? Orang-orang di sekelilingmu merupakan pendukung yang sangat berarti bagi kemajuan hidupmu. Oleh karena itu saat berinteraksi dengan mereka, engkau senantiasa berusaha untuk menjaga sikap agar hati mereka tidak terluka.


Apa yang engkau lakukan agar kehadiranmu menarik hati bagi orang-orang di sekitarmu? Dapatkah engkau menaklukkan hati mereka dengan kedudukan atau jabatan yang dimiliki saat ini? Ataukah memiliki trik khusus sehingga engkau kini memiliki banyak sahabat sejati yang selalu mengingatkan engkau dalam keberanian?


Berbicara masalah cara atau trik untuk menaklukkan hati seseorang, maka akan diungkap sepuluh rahasia untuk menaklukkan hati seseorang agar kita dapat berinteraksi dengan orang-orang disekitarmu dengan sikapmu yang terbaik.


Berikut ini adalah sepuluh rahasia menaklukkan hati seseorang yang dapat dipraktikkan mulai saat ini:

1. Sapa dunia dengan salam

2. Senyumlah

3. Pilihlah julukan terbaik

4. Jabat hati dengan tanganmu

5. Pikat hati dengan penampilan

6. Hargai diri dan orang lain

7. Rendahkan hati akan tinggikan derajatmu

8. Bicara benar atau diam

9. Jadilah pendengar yang baik

10. Bersikap tenang dan berwibawa


Itulah sepuluh rahasia untuk menaklukan hati. Semoga hari-hari menyenangkan dan membahagiakan karena kita telah berhasil membuktikan cinta dengan tulus.

Abu Abdullah al-Hasy
An ordinary woman © 2014