28 April 2014

Agar Iman Tetap Kokoh

28 April 2014


Allah SWT mengumpamakan iman yang kuat seperti pohon yang akarnya menghujam ke bumi, cabangnya menjulang ke langit, berdaun lebat dan selalu berbuah. Allah SWT berfirman: “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (Laa Ilaha Illallah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke atas langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya selalu ingat” (Q.S Ibrahim 24-25)



Source


Agar pohon tetap subur dan kokoh, perlu dipelihara dengan memberinya air yang bagus dan pupuk yang berkualitas. Iman pun demikian, harus dirawat dan dipupuk. Beberapa cara agar iman tetap dalam keadaan kokoh yaitu:




- Muhasabatunnafsi (Introspeksi diri)

Mengidentifikasi apa saja kekurangan, kelemahan, dan kealfaan kita, lalu memperbaikinya dengan sungguh-sungguh. Apabila melakukan amal keburukan, cepatlah bertaubat dengan memperbanyak istighfar yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan berbagai amal kebajikan yang Allah ridhoi.


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Hasyr 18)



- Riyadhah ruhiyah

yaitu dengan latihan membiasakan melakukan amalan-amalan sunnah seperti shaum sunah, shalat Dhuha, Shalat Tahajud, Shalat Witir, dan amalan–amalan sunah lainnya yang berfungsi untuk menyuburkan ruhiyah, sehingga senantiasa merasakan kehadiran Allah dalam hidup.



- Tadabbur Al-Quran

yaitu membaca, memahami, menghayati, serta mengamalkan Al-Quran. Syukur-syukur kita bisa mengajarkannya.


Usman bin ‘Affan r.a. berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari Al Quran, kemudian mengajarkannya” (HR Bukhari)


Al-Quran adalah kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia. Apabila menemukan fenomena-fenomena yang menimbulkan keraguan, maka solusinya adalah dengan mentadabburi Al- Quran. “Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS Al Baqarah 2)


Dengan tadabbur Quran, hati menjadi bercahaya karena Al Quran berfungsi sebagai cahaya (penerang) bagi orang yang dalam kegelapan, yang diliputi oleh keragu-raguan, kebimbangan dalam menjalani kehidupan, sehingga mendapatkan kemampuan membedakan dengan jelas mana yang benar dan mana yang batil. “Mengapa mereka tidak mentadabburi (memperhatikan) Al Quran, ataukah hati mereka terkunci?”(QS Muhammad 24)



- Dzikrullah (mengingat Allah)

Dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram. Ketentraman itu terasa dari jiwa ihsan, yaitu merasakan Allah selalu melihatnya sehingga setiap aktivitasnya senantiasa ada dalam tataran fitrahnya (mengikuti petunjuk Allah), yaitu ada dalam situasi tentram dan damai, penuh keimanan yang merupakan cahaya didalam menjalani kehidupannya.


“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S Al Ahzab 41-43)



- Memperbanyak do’a

Memohon pertolongan Allah agar hidup senantiasa ada dalam petunjuk-Nya, senantiasa berada dalam jalan yang pernah ditempuh oleh orang-orang yang telah mendapatkan anugerah nikmat-Nya seperti para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. “Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para siddiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman-teman yang sebaik-baiknya.” (Q.S An-Nisa 69)



- Mencintai fakir miskin dan anak yatim

Abu Hurairah r.a. bercerita, seseorang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang kegersangan qalbu yang dialaminya. Beliau SAW menegaskan, “Bila engkau mau menghidupkan qalbumu, beri makanlah orang-orang miskin dan cintai anak yatim” (HR Ahmad)


Mencintai mereka diaplikasikan dalam bentuk zakat, infaq, shadaqah, dan kegiatan-kegiatan sosial yang dilandasi tujuan membahagiakan fakir, miskin, dan yatim sebagai ekspresi dari jiwa syukur atas anugerah kenikmatan Allah. 


Syukur adalah aktivitas yang lahir dari keyakinan bahwa harta yang dimilikinya adalah titipan Allah yang harus dipergunakan secara proporsional sesuai yang dikehendaki-Nya. Allah akan menambah nikmat bagi orang-orang yang bersyukur. 


Semakin banyak membahagiakan orang lain, akan semakin banyak kenikmatan hidup yang akan diraih. “...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim 7)


Itulah di antara cara agar iman tetap kokoh. Sehingga iman yang kita miliki dapat diibaratkan seperti pohon yang kokoh, berdaun rindang, berbuah lebat, dapat dijadikan tempat berteduh, bersandar, dan berlindung orang-orang yang kepanasan dan kecapean. Apabila ada angin atau badai datang menimpanya, pohon tersebut akan tetap kokoh berdiri tegak, gagah, indah, dan mempesona. Wallahu A’lam

NOTE: Dari berbagai sumber



21 April 2014

Rendang Padang

21 April 2014
Bismillah… Salah satu masakan yang sangat ingin aku kuasai adalah membuat rendang Padang. Bukan karena aku ga bisa memasaknya ya, tapi karena aku merasa rendang yang aku masak blom se-makyus rendangnya teman ibuku, Tante Sari. Kenapa rendang Tante Sari? Karena dari sekian banyak rendang yang aku makan cuma rendang Tante Sari yang bisa membuatku melupakan dietku hahaha...


Bahkan sewaktu aku pergi jalan-jalan ke Padang pun, ga ada rasanya satupun rumah makan Padang yang aku singgahi yang rasa rendangnya seperti rendangnya Tante Sari. Begitu juga pas aku diajak makan di rumah makan Padang di Kota Buana Pekanbaru. Rasa rendangnya juga tidak lebih enak dilidahku, padahal menurut abangku rumah makan itu terkenal dengan rendangnya yang enak. Tetapi menurutku tetap kalah dari rendangnya Tante Sari.


Dan ternyata yang bilang begitu bukan aku saja, tapi juga keluarga besarku. Jadi, semuanya juga bilang enakan rendang Tante Sari daripada rendang rumah makan Kota Buana (maaf ya, masalah rasa memang relatif itu itu menurut saya)









































Karena itulah beberapa hari lalu aku khusus datang ke rumah Tante Sari untuk minta resep rendang miliknya. Dan alhamdulillah Tante Sari dengan senang hati mau memberitahukanku. Tapi pas aku mau ngetik resepnya di ipad Tante Sari malah bingung, karena selama ini beliau hanya memakai takaran kira-kira untuk bumbunya. Beugh aku pun jadi bingung, mana aku ngerti… Tapi akhirnya Tante Sari minta aku datang empat hari lagi sambil bawa bahan-bahan yang beliau catatkan ke aku plus timbangan.


Di hari yang sudah dijanjikan akupun datang ke rumah Tante Sari dengan membawa timbangan dan bahan-bahan membuat rendang. Setelah aku perhatiin ternyata bahan-bahan membuat rendang itu tidaklah sulit, karena semua bahan mudah didapatkan. Hanya saja proses memasaknya itu yang lama banget, sekitar 4 jam-an lebih. Karena memang selama proses memasak rendang api yang digunakan adalah api kecil. 


Aku sempat bertanya ke Tante Sari kenapa tidak menggunakan api besar saja. Ternyata dari penjelasan Tante Sari api kecil itu gunanya agar daging yang dimasak menjadi lembut. Sementara kalau memakai api besar hanya akan membuat rendang masak tapi daging tidak lembut. Ilmu baru ya…


Setelah berlama-lama di dapur dan berhadap-hadapan dengan panasnya kompor, akhirnya rendang yang kubuat pun masak. Dan benar saja, rendangnya itu rasa dan pedasnya pas sekali. Selain itu dagingnya lembut kalau digigit tapi bentuknya ga’ hancur berserat. Makyus deh pokoknya…


11 April 2014

KISAH IBLIS

11 April 2014
KUNJUNGAN IBLIS KEPADA RASULULLAH SAW
Dari Muadz bin Jalal dari Ibn Abbas ra, ketika kami bersama Rasulullah SAW dikediaman seorang sahabat anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah " Wahai penghuni rumah bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan memerlukan aku "
Rasulullah lalu berkata, " Taukah kalian siapa yang memanggil? "
Kami menjawab, " Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu "
Lalu Rasulullah kembali melanjutkan, " Itu iblis, laknat Allah kepadanya "
Umar bin Khattab yang mendengar jawaban dari Rasulullah lalu berkata " Izinkan saya membunuhnya, Wahai Rasulullah? "
Nabi kemudian menahannya, " Sabar wahai Umar, bukankah engkau tahu bahwa Allah SWT memberinya kesempatan hingga hari kiamat kelak? Lebih baik bukakan pintu untuknya karena ia sudah diperintahkan untuk ini. Pahamilah apa yang hendak dia katakan dan dengarkan baik-baik "

Ibn Abbas ra kemudian membukakan pintu, ternyata dia seperti orang yang cacat satu matanya. Di janggutnya ada tujuh helai rambut seperti rambut kuda, taringnya keliatan seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Berikut ini adalah percakapan antara Rasulullah SAW dan Iblis:
Iblis berkata, " Salam untukmu Muhammad, salam untukmu hadirin "
Nabi menjawab, " Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai makhluk terlaknat apa keperluanmu? "
Iblis menjawab, " Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa "
" Siapa yang memaksamu" tanya Nabi
Iblis menjawab, " Seorang utusan Allah mendatangiku dan berkata, " Allah SWT memerintahkanmu mendatangi Muhammad sambil menunjukkan diri. Beritahu Muhammad caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah SWT, andai kau berdusata satu kali saja, Allah SWT akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin "
IBLIS KETAKUTAN
Iblis ketakutan dengan pertanyaan Nabi Muhammad SAW ketika dipaksa bertemu oleh Allah SWT, dan di bawah ini adalah keseluruhan dari pertanyaan yang harus dijawab oleh makhluk terlaknat itu.
AMALAM YANG MENYAKITI IBLIS
Nabi Muhammad bertanya terkait amalan yang dapat menyakiti Iblis, makhluk yang dilaknat Allah SWT itu,
" Apa yang kau rasakan jika melihat seorang dari umatku hendak sholat? "
Jawab Iblis, " Panas dan gemetar "
Nabi nabi bertanya, " Mengapa? "
Iblis menjawab, " Sebab setiap seorang hamba sujud sekali kepada Allah, maka Allah akan mengangkatnya satu derajat "
Rasulullah bertanya kembali " Jika seorang umatku berpuasa, berhaji dan membaca Al'quran?"
Iblis menjawab, " Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka, aku seperti orang gila dan aku merasa meleleh laksana timah panas diatas api "
Apabila ditanya jika seorang umat Muhammad bersedekah, iblis menjawab ia sama seperti seorang yang dibelah tubuhnya dengan gergaji.
Rasulullah SAW kemudian bertanya mengapa ia merasa seperti itu, lantas Iblis menjawab " Sebab dalam sedekah ada empat keuntungan baginya, yaitu keberkatan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya "
Rasulullah meneruskan pertanyaan, " Apa yang dapat mematahkan pinggangmu? "
Iblis menjawab, " Suara kuda perang di jalan Allah "
Pertanyaan Rasul lagi, " Apa yang dapat melelehkan tubuhmu? "
Jawab Iblis, " Taubat orang yang bertaubat "
Nabi kemudian meneruskan pertanyaan kembali, " Dimanakah engkau menaungi anak-anakmu di musim panas? "
Dan dijawab Iblis " Di bawah kuku manusia "
An ordinary woman © 2014