21 April 2014

Rendang Padang

21 April 2014
Bismillah… Salah satu masakan yang sangat ingin aku kuasai adalah membuat rendang Padang. Bukan karena aku ga bisa memasaknya ya, tapi karena aku merasa rendang yang aku masak blom se-makyus rendangnya teman ibuku, Tante Sari. Kenapa rendang Tante Sari? Karena dari sekian banyak rendang yang aku makan cuma rendang Tante Sari yang bisa membuatku melupakan dietku hahaha...


Bahkan sewaktu aku pergi jalan-jalan ke Padang pun, ga ada rasanya satupun rumah makan Padang yang aku singgahi yang rasa rendangnya seperti rendangnya Tante Sari. Begitu juga pas aku diajak makan di rumah makan Padang di Kota Buana Pekanbaru. Rasa rendangnya juga tidak lebih enak dilidahku, padahal menurut abangku rumah makan itu terkenal dengan rendangnya yang enak. Tetapi menurutku tetap kalah dari rendangnya Tante Sari.


Dan ternyata yang bilang begitu bukan aku saja, tapi juga keluarga besarku. Jadi, semuanya juga bilang enakan rendang Tante Sari daripada rendang rumah makan Kota Buana (maaf ya, masalah rasa memang relatif itu itu menurut saya)









































Karena itulah beberapa hari lalu aku khusus datang ke rumah Tante Sari untuk minta resep rendang miliknya. Dan alhamdulillah Tante Sari dengan senang hati mau memberitahukanku. Tapi pas aku mau ngetik resepnya di ipad Tante Sari malah bingung, karena selama ini beliau hanya memakai takaran kira-kira untuk bumbunya. Beugh aku pun jadi bingung, mana aku ngerti… Tapi akhirnya Tante Sari minta aku datang empat hari lagi sambil bawa bahan-bahan yang beliau catatkan ke aku plus timbangan.


Di hari yang sudah dijanjikan akupun datang ke rumah Tante Sari dengan membawa timbangan dan bahan-bahan membuat rendang. Setelah aku perhatiin ternyata bahan-bahan membuat rendang itu tidaklah sulit, karena semua bahan mudah didapatkan. Hanya saja proses memasaknya itu yang lama banget, sekitar 4 jam-an lebih. Karena memang selama proses memasak rendang api yang digunakan adalah api kecil. 


Aku sempat bertanya ke Tante Sari kenapa tidak menggunakan api besar saja. Ternyata dari penjelasan Tante Sari api kecil itu gunanya agar daging yang dimasak menjadi lembut. Sementara kalau memakai api besar hanya akan membuat rendang masak tapi daging tidak lembut. Ilmu baru ya…


Setelah berlama-lama di dapur dan berhadap-hadapan dengan panasnya kompor, akhirnya rendang yang kubuat pun masak. Dan benar saja, rendangnya itu rasa dan pedasnya pas sekali. Selain itu dagingnya lembut kalau digigit tapi bentuknya ga’ hancur berserat. Makyus deh pokoknya…


Sesampai di rumah akupun nunjukin hasil buatan rendangku dan Tante Sari, dan ibuku senang banget. Sebenarnya lebih banyak Tante Sari ya yang ngerjain, aku bagiannya cuma nimbangin bahan dan ngaduk santan doang. Tapi bukan karena aku ga mau bantu ya, tapi memang Tante Sari yang minta aku untuk merhatiin proses pembuatannya. Ya jadi aku nurut kata master dong :)


Alhamdulillah sekarang kalau mau membuat rendang aku sudah dipercayain ama keluarga besarku. Kata mereka rendang buatanku enak walaupun blom seenak rendang buatan Tante Sari. Ya buatku lumayanlah, lagian memang sulitlah kalau mau nyamain masakan rendangku dengan rendangnya Tante Sari. Kan Tante Sari masternya, iya ga’?


DSC00045 (Photo: Dok.Pribadi) 


Sekarang kalau ada acara keluarga ibuku sudah ga repot lagi cari orang buat masakin, karena sekarang aku sudah dipercaya untuk jadi kokinya.  Dan alhamdulillah setiap masakan yang aku masak ga ada complain dari keluarga besarku padahal keluargaku itu tau taste banget. Kalau ga enak mereka ga akan segan bilang ga enak. Dan syukurnya selama aku masak ga’ ada juga yang protes (*thank God)


Aku makasih banget ama Tante Sari, karena ajaran dari beliaulah aku jadi bisa lebih enak lagi memasak rendangnya. Memang harus banyak practise lagi ya biar semakin lancar masak rendangnya dan lebih enak lagi rasa rendangnya. Tapi untuk saat ini aku sudah bersyukur sekali… Makasih ya Tante Sari =)



Buat yang pengen tahu resep rendangnya Tante Sari, juga tips memasaknya ini aku kasih ya, semoga bisa bermamfaat dan Tante Sari bisa dapat pahala, aamiin… (*aku juga donk ya) ^^


Rendang ala Tante Sari (untuk 1 kg daging)



Bahan:

1 kg daging sapi khas dalam
250 gr cabe merah keriting atau sesuai selera, karena kami sekeluarga suka banget pedas jadi cabenya juga banyak tapi kalau ga’ terlalu tahan pedas cabe yang digunakan 200 gr saja ya
100 gr bawang merah
10 siung bawang putih
5 cm lengkuas
3 cm jahe
2 batang serai, ambil putihnya
Daun salam, daun kunyit dan daun jeruk purut
Untuk santannya gunakan santan kental segar sebanyak 1 kg juga dan santan cair +/- 500 gr (biar mudah gunakan ukuran berat aja ya hehehe…)

Cara membuatnya:

Potong-potong daging sapi, melawan serat. Katanya Tante Sari normalnya untuk 1 kg daging sapi dipotong menjadi 25 potong (ukuran sedang)
Cabe merah, bawang merah, bawang putih, jahe dan serai dihaluskan, sedangkan lengkuas digeprek aja.


Masak santan bersama bumbu yang sudah dihaluskan, lalu masukkan daun salam, daun kunyit dan daun jeruk purut yang sudah dirobek-robek. Setelah santan mendidih kecil, masukkan daging sapi lalu masak sampai berminyak dan kering, sekitar 4 jam-an atau sampai keluar minyak.


Semakin lama dimasak, biasanya rendang semakin menghitam warnanya dan akan lebih tahan lama. Tapi kami sekeluarga lebih suka rendang yang merah warnanya, jadi ga terlalu kering



TIPS


Kalau masak rendang, dagingnya jangan terlalu diaduk-aduk ya, cara aduk yang benar menurut Tante Sari didorong pelan-pelan aja, gunanya agar daging ga’ jadi hancur atau berserabut. Selamat mencoba



Tidak ada komentar:

An ordinary woman © 2014